SMK PGRI Rangkasbitung

Jl. Dewi Sartika No. 45L Komplek Pendidikan Rangkasbitung

MANDIRI - SANTUN - KREATIF - SIAP KERJA

KENALI BAHAYA PENGGUNAAN MINYAK JELANTAH BAGI KESEHATAN TUBUH!

Senin, 24 Juni 2024 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 238 Kali

Di zaman sekarang yang sebagian besar makanannya dihasilkan dengan menggoreng makanan, minyak merupakan bahan baku untuk mematangkannya. Namun, perlu diketahui bahwa minyak goreng yang aman dikonsumsi adalah minyak dengan bilangan peroksida kurang dari 1,0 meq O2/kg.

Mungkin bilangan peroksida masih asing, tetapi tahukah kalian bahwa angka pada bilangan peroksida menunjukkan kualitas minyak goreng. Semakin tinggi nilai bilangan peroksida maka minyak goreng sudah tidak layak digunakan karena tengik akibat proses oksidasi dan hidrolisis yang nantinya menghasilkan zat beracun terutama pada pembuluh darah.

Dilansir dari penelitian, minyak jelantah memiliki artian minyak yang digunakan secara berulang dan dimasak berkali-kali di suhu 160- 180°C. Tahukah kalian bahwa minyak yang banyak beredar di tukang gorengan adalah minyak jelantah? Hal ini karena minyak tersebut memiliki sifat fisik dengan bilangan peroksida yang tinggi yaitu berwarna coklat kehitaman, sangat kental, berbusa, berasap, dan berbau tengik. Studi menyebutkan bahwa minyak goreng yang telah dipakai selama tiga sampai empat kali memiliki bilangan peroksida sebesar 12,51-19,15 meq O2/kg.

 Sangat tinggi bukan bilangan peroksidanya?

Lantas mengapa hingga saat ini masih banyak yang mengkonsumsi minyak jelantah?

Hal ini karena minyak jelantah mampu menciptakan rasa yang lebih nikmat. Dikutip dari pernyataan perhimpunan dokter gizi Banten, minyak yang digunakan berulang menghasilkan proses kimiawi yang membuat rasa masakan lebih gurih.

Meski begitu, apakah kalian tahu bahaya dari minyak jelantah tinggi bilangan peroksida?

Dalam studi penelitian menyatakan minyak jelantah yang dimasukkan pada hewan uji mampu menyebabkan kerusakan hati dengan ciri pembengkakak dan berwarna coklat kehitaman

Bagaimana bahayanya bagi manusia?

Perlu diketahui, struktur hewan uji seperti mencit memiliki sistem metabolisme yang sama dengan manusia, sehingga efek yang dihasilkan dari minyak jelantah ke manusia pun sama.

Dilansir dari Halodoc, dr. Rizal Fadli menjelaskan bahwa bahaya minyak jelantah pada manusia yaitu dapat menyebabkan resiko kanker yang lebih tinggi, timbulnya resiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi, serta dapat meningkatkan resiko obesitas.

Nah, sekarang tau kan bahaya dari penggunaan minyak goreng yang dipakai berulang? Maka dari itu, mulai sekarang apabila kalian ingin membeli makanan dari luar coba perhatikan sifat fisik minyak tersebut, minyak dengan kualitas yang buruk berarti tinggi bilangan peroksida dan beresiko terhadap kesehatan kalian. Cegah penyakit dengan menjauhkan asal penyakit!

Penulis : Rosa Febriyani

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT